Ini Dia Teknologi Memanipulasi Cuaca

0 Comments


Ramvesttheartyou.com - tempat sosial waktu ini sedang ramai mengupas berkenaan kehadiran pawang hujan di ajang internasional Moto GP yang terjadi Minggu (20/3). Kehadiran sosok Rara Istiani Wulandari sebagai pawang hujan di sirkuit Mandalika berikut mengundang perhatian banyak perhatian, lebih-lebih tempat luar negeri baik di Instagram, Twitter, dan tempat lainnya, juga account resmi MotoGP.
Aksi yang dikerjakan Rara di sedang sirkuit sesungguhnya terbilang unik dan menarik. Sebab, tak sering saudara-saudara kami di luar Indonesia yang menyaksikan atraksi yang satu ini. Dan mestinya kami bangga bersama keliru satu ritual yang menjadi keliru satu berasal dari jutaan budaya yang menempel di Indonesia.

Tapi, berbicara berkenaan cuaca, ternyata peristiwa telah mencatatkan bahwa pengetahuan sains telah mempelajari cara mengontrol cuaca loh. Dan di zaman modern ini, telah ada beberapa tehnik yang dapat dikerjakan tak hanya mobilisasi ritual layaknya yang dikerjakan Rara kemarin.

Nah, pada kesempatan kali ini, tim kami bakal mengupas beberapa teknologi yang disebut dapat mengontrol cuaca sesuai bersama kebutuhan lho. Penasaran? Yuk kami review teknologi-teknologinya berikut ini.

Menyebar Partikel Mikroskopis Di Awan

Salah satu cara yang digunakan untuk merubah cuaca secara lokal adalah bersama menyemprotkan partikel mikroskopis berwujud aluminium oksida dan perak iodida yang mempengaruhi proses kondensasi dan berperan sebagai inti es buatan.

Dengan proses penyemaian awan ini, senyawa yang ditebar bakal beri tambahan kebolehan kristal es untuk tumbuh. Ini merupakan sebuah situasi awal berasal dari terbentuknya awan hujan dan akhirnya memicu satu lokasi mengalami hujan.

Teknik ini merupakan keliru satu tehnik rekayasa cuaca bersama sains tertua, yang ditemukan oleh oleh Dr. Bernard Vonnegut pada 1971. Dia pakai perak iodida karena memiliki susunan kristal mirip es.  Penggunaannya waktu ini telah dikerjakan di beragam negara, juga oleh Amerika Serikat, Tiongkok, India, dan Rusia. 

Meriam Es

Salah satu tehnik lain yang digunakan oleh manusia untuk memicu hujan lokal adalah bersama jalankan dentuman lewat meriam. Teknik ini sering digunakan oleh para petani anggur di Eropa untuk menghindari tanaman anggur mereka rusak karena badai.

Para petani jalankan ledakan meriam di ruang bawah tanah yang melontarkan ledakan keras ke arah langit tiap tiap beberapa detik. Teknik ini dipercaya memicu gelombang kejut, dimana bakal memecah es sebelum saat mencapai tanah. Tapi, tehnik ini sekarang telah mulai ditinggalkan dan berubah ke teknologi yang lebih maju.

Substansi Penghapus Awan Hujan

Indonesia sendiri juga dulu jalankan tehnik pengontrolan cuaca pakai teknologi. Hal ini dulu dikerjakan oleh BPPT pada waktu Indonesia jalankan pagelaran SEA Games 2011 di Palembang.

Pesawat Hercules diterbangkan menuju jajaran awan yang dianggap memiliki persentase tinggi untuk menjadi hujan. Dan bersama menebar zat tertentu, awan yang tadinya berpotensi turunkan hujan batal terjadi.

Alat Ionizers

Uni Emirat Arab juga memiliki sebuah teknologi yang disebut dapat mengundang hujan di negara-negara mereka. Alat ini benar-benar dibutuhkan karena sesungguhnya iklim di lokasi berikut benar-benar panas dan jarang terjadi hujan.

Oleh karena itu, selama bertahun-tahun, Presiden Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan bekerja keras memanipulasi cuaca bersama angin ionic terbesar di dunia. Mereka menggelontorkan duwit yang memadai besar untuk teknologi yang satu ini.

Teknologi ini perlu banyak susunan ionizers raksasa yang terpasang di atas tiang-tiang baja oleh perusahaan Swiss, Metro Systems Internasional. Perangkat berikut membuahkan medan ionik besar, dimana ion positif lagi ke bumi, waktu ion negatif naik ke atmosfer. 

Saat naik, ion negatif menyatukan partikel debu. Titik-titik ini melakukan tindakan sebagai biji untuk pembentukan es layaknya perak iodida, namun tidak perlu awan. Selama masih ada kelembaban kira-kira 30 persen, cara berikut masih dapat dilakukan, sekalipun langit sedang cerah.

Nah itu tadi beberapa cara untuk memanipulasi cuaca juga memicu atau menyingkirkan hujan. Sahabat Tek kira-kira memilih opsi yang mana nih untuk memicu atau menyingkirkan hujan? 

Generate

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.