LIPI Menjadi Koordinator Riset Baterai Untuk Mobil Listrik

0 Comments


Ramvesttheartyou.com - Pemerintah menunjuk Institut Pengetahuan Indonesia, Alias ​​Lipi sebagai Koordinator Penelitian untuk Pengembangan Baterai dan Kendaraan Listrik Nasional. Tujuannya adalah bahwa pada tahun 2024, teknologi master Indonesia untuk bus listrik berukuran sedang.

Lipi Lipi Laksana Tri Handoko mengatakan, target lain adalah menghasilkan kendaraan listrik listrik atau otonom. "Untuk penumpang satu dan dua orang, tidak perlu untuk pengemudi, tetapi menggunakan kontrol dan sistem cerdas," katanya saat audiensi dengan House of Representatives VII pada hari Senin (30/30).

Mobil otonom ini harus beroperasi secara khusus di area tertutup. Untuk meningkatkan kendaraan listrik (EV), pemeriksaan pertama ukuran kendaraan diperlukan. Setelah itu, hanya proses pengembangan baterai, stasiun beban dan sistem kontrol.

Mengatakan bahwa pengembangan bus listrik menengah atau besar masih membutuhkan waktu. Tahun depan, tujuannya adalah pengembangan mobil otonom dan kendaraan listrik yang dapat digunakan di area tertentu. “Misalnya, di kebun raya, kantor, dll. Bukan jalan umum, "katanya.

Lipi juga mengembangkan motor listrik dari bahan magnetik. Kemudian, teknologi ini dapat diterapkan pada hydroelectric micro-central (PLTMH).

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mencoba mengolah dan menggunakan limbah untuk mendapatkan bahan neodymic. Bahan ini adalah produsen magnet permanen yang diperlukan dalam pengembangan kendaraan listrik.

Pengembangan saat ini masih berlangsung. "Indikasinya sangat bagus. Jika tidak, kita dapat bekerja dengan salah satu perusahaan tambang (BUTM)," kata pelaksana eksekutor Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Dadan Kusdiana.

Kemungkinan Untuk Menjadi Produsen Baterai Lithium-ion

Kesempatan bagi Indonesia untuk menjadi produsen baterai lithium-ion terbesar di dunia memang cukup terbuka. Salah satu bahan baku, yaitu nikel, cukup berlimpah. Negara ini memiliki cadangan terbesar produk pertambangan di dunia.

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat total produksi nikel di seluruh dunia tahun lalu dengan 2,6 juta ton. Sementara di dunia, Indonesia adalah produsen nikel terbesar di dunia dengan memproduksi 800 ribu ton.

Puncak produksi nikel yang diubah terjadi tahun lalu. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat bahwa produk yang diproses telah mencapai hampir 2 ton. Angka ini melebihi target 860 ribu ton karena ada produksi tambahan pemurnian PT Virtue Dragon atau pabrik pengecoran di Konawe, Sulawesi Tenggara, yang menghasilkan 745 ribu ton.

Jumlah pengecoran nikel di Indonesia adalah yang paling penting dibandingkan dengan pabrik pemurnian mineral lainnya. Selain kebajikan Dragon de China, pemilik lain adalah Pt Aneka Tambang Tbk, Pt Vale Indonesia, Pt Fajar Bhakti, Pt Sulawesi Mining Investment, Pt Gabe, Pt Cahaya Modern, Pt Indoferro, Pt Century Guang Ching, Pt Titan, Pt Bintang Timur Dan Timur Pt Megah Surya Pertiwi.

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa, mengatakan bahwa pengembangan industri baterai harus dijamin pasokan bahan baku utamanya. Indonesia adalah produsen nikel dan kobalt tetapi tidak memiliki lithium. "Negara terdekat yang memproduksinya adalah Australia," katanya minggu lalu.

Pemerintah juga harus menyiapkan industri kendaraan listrik atau kendaraan listrik (EV) yang akan menyerap produksi baterai lithium. Penyerapan tidak hanya cukup untuk empat kendaraan penumpang roda, tetapi juga bus dan dua kendaraan roda. Jaminan permintaan pasar ini akan memberikan kepastian pada sektor hulu (tambang nikel) di hilir (pabrik baterai).

Generate

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.